Salah satunya ada di Kecamatan Patuk dengan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran yang memiliki keindahan alam yang sangat indah.
Kamu dapat menikmati keindahan alam pegunungan, pedesaan, dan udara pegunungan yang segar dengan mendaki gunung yang mempunyai ketinggian yang rendah ini.
Asal mula Gunung Api Purba Nglanggeran
Kamu pasti penasaran kenapa dinamakan Gunung Api Purba. Menurut penelitian, Gunung Api Purba Nglanggeran dulunya adalah gunung api yang aktif sekitar 60 juta tahun yang lalu.
Gunung ini terbentuk dari gunung api di dasar laut yang terangkat dan naik menjadi daratan. Itu sebabnya struktur gunung ini didominasi oleh batuan kapur atau karst yang terlihat sebagai bebatuan besar yang menjulang tinggi.
Bebatuan besar ini biasanya digunakan sebagai jalur pendakian.
Puncak dari gunung ini berada di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut, yang diberi nama Gunung Gedhe dengan luas kawasan yang mencapai 48 hektar.
Asal-usul nama Nglanggeran
Nama Nglanggeran berasal kata nglanggar, yang mempunyai arti melanggar. Menurut cerita sekitar yang beredar, pada zaman dahulu, penduduk desa mengundang seorang dalang untuk sebuah pesta syukuran hasil panen mereka.
Namun, beberapa warga desa membuat kesalahan dengan mencoba merusak wayang milik sang dalang.
Mengetahui hal itu, sang dalang menjadi marah besar. Dia kemudian mengutuk warga desa yang merusak wayangnya, mengubah mereka menjadi sosok wayang dan membuang mereka ke Bukit Nglanggeran.
Berdasarkan kepercayaan warga sekitar, Gunung Nglanggeran dijaga oleh Kyai Ongko Wijoyo dan tokoh pewayangan Punakawan.
Pada saat malam tahun baru Jawa atau Jumat Kliwon, ada beberapa orang yang percaya memilih untuk bermeditasi atau bersemedi di puncak gunung.
Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran
Gunung ini menyimpan potensi dan daya tarik alam yang tinggi dengan adanya Gunung Api Purba serta keindahan panorama alam dan area pertanian di desa Nglanggeran.
Saat cuaca sedang cerah, para pendaki di puncak dapat menikmati pemandangan yang indah. Saat sore hari di puncak, wisatawan dapat melihat matahari terbenam yang syahdu. Sebaliknya, di saat pagi hari mereka dapat menyaksikan keindahan matahari terbit dari timur.
Bukan hanya itu saja, kawasan ekowisata ini juga dilengkapi dengan kehadiran sebuah embung atau waduk buatan dengan ketinggian 495 mdpl.
Embung dengan nama Embung Nglanggeran ini berfungsi untuk menampung air hujan yang dapat dimanfaatkan untuk mengairi perkebunan sekitar saat musim kemarau.
Kamu dapat membeli hasil perkebunan ini sebagai oleh-oleh saat pulang, seperti buah durian dan kelengkeng.
Lokasi Gunung Api Purba Nglanggeran
Gunung api purba ini berada di desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat Kota Jogja, sekitar 25 kilometer atau sekitar satu jam perjalanan.
Kalau kamu sedang berada di pusat kota Wonosari, kamu hanya perlu menempuh jarak sekitar 16 kilometer atau sekitar 30 menit untuk mencapai gunung ini.
Kamu tidak perlu khawatir dengan kondisi jalan di kawasan tersebut, karena sudah bagus dan dapat dilalui oleh kendaraan besar seperti bus pariwisata ataupun mobil dan motor.
Wisata gunung ini terbilang lengkap dengan area parkirannya yang luas, tersedia toilet umum, dan para pedagang dari warga sekitar. Jadi kamu tetap bisa tenang saat mengunjungi gunung ini karena segala kebutuhan akomodasi atau makanan dapat kamu beli di sini.
Nah, itu dia pesona Gunung Api Nglanggeran yang harus kamu tahu. Bagaimana, tertarik untuk datang ke sana?