Logo Hola Indonesia
Search
Kamis, 31 Juli 2025

Inilah 4 Perbedaan Sepatu Fitness dan Running yang Perlu Diketahui Pemula

Perbedaan Sepatu Fitness dan Running
Perbedaan Sepatu Fitness dan Running.

HOLAINDONESIA.id – Bagi pemula yang baru memulai aktivitas olahraga, mengetahui perbedaan sepatu fitness dan running sangat penting untuk mendapatkan performa optimal.

Banyak orang masih bingung dalam memilih sepatu yang tepat untuk aktivitas fisik mereka. Artikel ini akan membahas secara rinci karakteristik, fungsi, dan rekomendasi penggunaan kedua jenis sepatu olahraga ini.

Perbedaan Sepatu Fitness dan Running

1. Desain

Orang-orang memakai sepatu running untuk berlari
Orang-orang memakai sepatu running untuk berlari

Sepatu fitness didesain dengan struktur yang lebih stabil dan support lateral yang kuat. Konstruksinya lebih lebar di bagian kaki depan dapat memberikan stabilitas saat melakukan gerakan ke samping.

Bagian Sol sepatu fitness biasanya lebih datar dan lurus untuk memberikan ground contact yang optimal saat angkat beban atau latihan fungsional.

Sebaliknya, sepatu running memiliki desain yang lebih ramping dengan fokus pada gerakan ke depan. Bagian tumit yang lebih tinggi membantu transisi dari heel strike ke toe-off.

Upper material sepatu running juga lebih breathable karena dirancang untuk aktivitas cardiovascular yang intens dalam durasi panjang.

 

Baca Juga:  Apakah Nge Gym Harus Pakai Sepatu? Ini 5 Alasannya

2. Teknologi Cushioning

Perbedaan sepatu fitness dan running yang mencolok terlihat pada sistem cushioning kedua sepatu ini. Sepatu running menggunakan teknologi cushioning yang lebih canggih seperti gel, air, atau busa khusus di area midsole untuk menyerap guncangan dari heel strike.

Cushioning ini dirancang khusus untuk gerakan linear dan repetitif.

Sepatu fitness menggunakan cushioning yang lebih minimal dan responsif. Hal ini bertujuan untuk memberikan ground feel yang lebih baik saat melakukan deadlift, squat, atau latihan plyometric.

Terlalu banyak cushioning justru dapat mengurangi stabilitas dan tenaga.

 

3. Fleksibilitas

Sepatu fitness menawarkan support multi-directional karena aktivitas gym melibatkan gerakan ke berbagai arah. Dengan begitu, fleksibilitas sepatu fitness lebih terbatas, terutama di area midfoot untuk mencegah risiko terjatuh saat mengangkat beban berat.

Lain halnya dengan sepatu running yang dirancang dengan fleksibilitas yang tinggi untuk toe-off phase dan heel-to-toe transition. Outsole di sepatu running memungkinkan gerakan kaki yang natural saat berlari.

 

4. Daya Cengkeram

Bagian outsole sepatu fitness memiliki pattern yang lebih kompleks dengan material karet yang lebih keras. Cengkeraman di semua arah menjadi fitur utama untuk mencegah slip saat bergerak di lantai gym.

Baca Juga:  5 Rekomendasi Merk Sepatu Gym Wanita Terlaris dan Berkualitas Tinggi

Lalu pada sepatu running menggunakan outsole pattern yang dioptimalkan untuk cengkeraman ke arah depan. Carbon rubber di area high-wear seperti tumit dan kaki depan memberikan ketahanan yang optimal.

Pattern lebih sederhana namun efektif untuk berlari atau treadmill.

 

Kapan Memakai Sepatu Fitness vs Running

Sepatu fitness dapat dipakai ketika akan melakukan kegiatan berikut ini:

  • Latihan beban dan latihan kekuatan
  • HIIT dan circuit training
  • CrossFit dan functional training
  • Aerobik dan senam
  • Aktivitas gym

 

Sedangkan sepatu running dapat dipakai untuk:

  • Jogging dan lari jarak jauh
  • Berlari di treadmill
  • Latihan sprint
  • Lari maraton dan balap lari
  • Aktivitas luar ruangan

 

Itu tadi perbedaan sepatu fitness dan running yang perlu kamu ketahui.

Pada intinya, sepatu fitness memberikan kestabilan, sementara sepatu running fokus pada cushioning dan gerakan ke depan.

Oleh karena itu, pilihlah sepatu sesuai dengan aktivitas latihan yang kamu jalani agar mendapatkan hasil maksimal.

Bagikan:

Tag

Berita Terkini