Di sini banyak candi yang bisa kamu jelajahi dan nikmati, seperti kemegahan Candi Borobudur, keanggunan Candi Prambanan, hingga Ratu Boko.
Rekomendasi 10 Candi Terindah di Yogyakarta
Berikut rekomendasi 10 candi terindah di Yogyakarta yang wajib kamu jelajahi.
1. Candi Prambanan

Inilah candi yang paling terkenal akan keindahan dan keanggunannya. Sebagian kompleks Candi Prambanan berada di Kecamatan Prambanan, Desa Bokoharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan sebagian lain masuk wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Salah satu candi Hindu terbesar di Asia Tenggara ini, diperkirakan dibangun sekitar 850 Masehi oleh Wangsa Sanjaya dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Bangunan candi di kompleks ini terdiri dari delapan candi utama dan ratusan candi lainnya yang berukuran kecil. Beberapa candi utama ada Candi Siwa dengan empat ruangan yang masing-masing menghadap ke empat arah mata angin.
Sedangkan candi yang lain ada Candi Wisnu, Brahma, Nandi, Garuda, dan Angsa.
Kalau mau mengunjungi Candi Prambanan, sebaiknya kamu juga menonton pertunjukan Sendratari Ramayana Prambanan yang rutin diadakan di dekat Candi Prambanan.
Sendratari yang sudah ada sejak 1961 ini mengangkat cerita Ramayana dengan lebih dari 200 penari dan musisi lokal berpartisipasi di dalamnya.
Pertunjukan Sendratari Ramayana sangat indah dengan latar belakang Candi Prambanan serta dihiasi lighting yang membuat suasana terasa epik dan memesona.
- Harga tiket: Rp25 ribu–Rp50 ribu/orang
- Jam buka: Senin-Minggu pukul 06.30–17.00 WIB
2. Candi Ratu Boko

Lokasi Candi Ratu Boko sangat dekat dengan Candi Prambanan, dengan jarak tiga kilometer saja. Lokasi Candi Ratu Boko tepatnya berada di Desa Dawing dan Desa Sambireja.
Situs ini memiliki luas sekitar 25 hektar dan berdiri di atas bukit dengan ketinggian sekitar 195,97 m di atas permukaan laut.
Diperkirakan situs Candi Ratu Boko dibangun oleh penganut Buddha Wangsa Syailendra pada abad ke-8 yang kemudian diambil alih oleh raja-raja Mataram Hindu.
Di kompleks ini kamu akan menemukan beberapa bangunan candi, dan diperkirakan bahwa situs ini adalah reruntuhan istana atau keraton Ratu Boko. Kamu bisa melihat gapura yang indah, lapangan, candi pembakaran, kolam, dan sebagainya.
- Harga tiket: Rp20 ribu–Rp40 ribu/orang
- Jam buka: Senin-Minggu pukul 07.00–17.00 WIB
3. Candi Borobudur

Tak perlu diragukan lagi, Candi Borobudur menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler berkat keindahan dan kemegahannya yang memang berukuran sangat besar.
Hal ini menjadikan Candi Borobudur sebagai candi Buddha terbesar di dunia dan telah menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.
Sebagai informasi, candi Buddha ini memiliki luas sekitar 2.500 meter persegi. Panjangnya mencapai 121,66 meter, dengan lebar 121,38 meter, dan tingginya 35,40 meter.
Diperkirakan candi ini dibangun oleh Wangsa Syailendra pada 800-an Masehi. Wangsa Syailendra merupakan penganut Buddha Mahayana dan berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno.
Di Candi Borobudur ini kamu bisa mendaki di pelataran candi dan menikmati keindahan ukiran relief yang terdapat di batu-batuannya.
Saat berhasil mendaki sampai puncak candi, kamu bisa melihat pemandangan sekitar candi yang indah.
- Harga tiket: Rp25 ribu–Rp50 ribu/orang
- Harga tiket naik candi: Rp75 ribu–Rp125 ribu/orang
- Jam buka: Senin-Minggu pukul 07.00–17.00 WIB
4. Candi Mendut

Tidak jauh dari Candi Borobudur, sekitar tiga kilometer ada sebuah candi bernama Candi Mendut. Diperkirakan bahwa candi ini dibangun oleh raja pertama dari Wangsa Syailendra pada tahun 824 M.
Candi umat Buddha ini berada di Jalan Mayor Kusen, Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Menariknya, Candi Mendut merupakan bagian dari tiga serangkai bersama Candi Borobudur dan Candi Pawon.
Candi Mendut memiliki luas sekitar 13,7 x 13,7 meter dengan tinggi 26,4 meter. Di candi ini kamu dapat menjumpai tiga arca Buddha dam patung Buddha Sakyamuni.
- Harga tiket: Rp5.500–Rp10.500/orang
- Jam buka: Senin-Minggu pukul 06.00–17.00 WIB
5. Candi Pawon

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Candi Pawon termasuk tiga serangkai yang berdekatan dengan candi lainnya. Candi ini diperkirakan menjadi tempat untuk umat membersihkan badan atau pikiran dari kekotoran batin.
Candi Buddha ini disebut-sebut didirikan oleh Wangsa Syailendra dari Kerajaan Mataram Kuno, sekitar abad ke-8 atau ke-9 Masehi.
Saat kamu berada di pintu masuk candi, di bagian atas kamu akan melihat keindahan relief Kuwera atau Dewa Kekayaan.
Pada bagian dindingnya ada relief Kinara dan Kinari yang merupakan manusia setengah burung yang sedang mengapit pohon yang sangat memukau.
Kemudian kamu akan menjumpai relief sepasang manusia yang sedang terbang di bagian atasnya. Namun, tidak seperti candi lainnya, relief di Candi Pawon tidak memiliki cerita.
- Harga tiket: Rp10 ribu–Rp15 ribu/orang
- Jam buka: Senin-Minggu pukul 09.00–17.30 WIB
6. Candi Sambisari

Ada yang unik dari candi ini, yakni sebagian dari bangunan candi masih terkubur di kedalaman tanah sekitar 6,5 meter. Hal itu membuatnya hampir tak terlihat.
Diperkirakan Candi Sambisari terkubur akibat letusan besar Gunung Merapi pada abad ke-11.
Berdasarkan temuan lempengan emas berhuruf Jawa Kuno, Candi Sambisari diperkirakan dibangun pada abad ke-9. Masa itu adalah masa pemerintahan Raja Rajai Garung dari Wangsa Syailendra di Kerajaan Mataram Kuno.
Kompleks candi ini terdiri dari sebuah candi induk dan tiga buah candi perwara. Di dalam bilik candi utama ada lingga-yoni yang menghadap utara.
Sedangkan di sisi luar candi ada relung-relung yang ditempati Dewi Durga, Ganesa, dan Agastya. Pada bagian kanan kiri pintu masuk terdapat dua relung untuk Mahakala dan Nandiswara.
- Harga tiket: Rp5.000/orang
- Jam buka: Senin-Jumat pukul 08.00–16.00 WIB, Sabtu dan Minggu pukul 07.00–17.00 WIB
7. Candi Ijo

Mungkin kamu penasaran, kenapa dinamakan “ijo”? Nah, dinamakan begitu karena bangunan candi ini terletak di atas bukit yang disebut Gumuk Ijo. Karena letaknya di puncak bukit, menjadikan candi ini sebagai candi dengan letak tertinggi di Jogja.
Untuk lokasi tepatnya, candi ini berada di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Candi Ijo diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan dan Rakai Kayuwangi dari Kerajaan Mataram Kuno sekitar tahun 850–900 Masehi.
Kompleks candi yang terlihat sangat indah ini terdiri dari satu candi utama dan tiga candi perwara dengan hiasan berbagai relief sulur tanaman dan raksasa kerdil.
- Harga tiket: Rp5.000/orang
- Jam buka: Senin-Jumat pukul 09.00–17.00 WIB, Sabtu dan Minggu pukul 07.00–17.00 WIB
8. Candi Sojiwan

Letak Candi Sojiwan tidak jauh dari kompleks Candi Prambanan dan Keraton Ratu Boko. Candi umat Buddha ini dibangun antara tahun 842 dan 850 Masehi, kurang lebih sama dengan Candi Plaosan yang berada tidak jauh dari Candi Sojiwan.
Dengan tingginya yang mencapai 27 meter dengan denah alas seluas 20 x 20 meter, menjadikan candi ini sebagai salah satu candi terbesar.
Seperti candi-candi Buddha lainnya, Candi Sojiwan memiliki atap yang bertingkat-tingkat bersusun tiga yang masing-masing terdapat stupa. Kemudian dilengkapi satu stupa besar di puncaknya.
Ciri khas lainnya adalah ada 19 relief tentang cerita fabel kisah satwa Jataka dan Awadana yang berasal dari India. Cerita dari agama Buddha ini mengandung pesan moral yang patut diteladani.
- Harga tiket: Rp2 ribu–Rp16 ribu/orang
- Jam buka: Setiap hari pukul 08.00–17.00 WIB
9. Candi Plaosan

Lokasinya kurang lebih 1,5 kilometer dari Candi Prambanan, tepatnya di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah.
Disebut juga sebagai candi kembar, karena kompleks candi ini ada dua bagian, yaitu Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul.
Menariknya, candi dengan perpaduan arsitektur Buddha dan Hindu ini dibangun sebagai hadiah pernikahan Rakai Pikatan untuk Pramudyawardhani pada tahun 842 Masehi.
Nuansa toleransi antar agama sangat terasa di candi ini, karena cinta berbeda agama antara Rakai Pikatan yang beragama Hindu, sedangkan Pramudyawardhani beragama Buddha.
Selain dikelilingi bangunan pendamping dan stupa, Candi Plaosan juga dihiasi dengan relief-relief yang menceritakan kisah Buddha dan kehidupan masyarakat pada waktu itu.
- Harga tiket: Rp3.000/orang
- Jam buka: Selasa–Minggu pukul 08.00–16.00 WIB
10. Candi Sewu

Berikutnya ada Candi Sewu yang merupakan kompleks candi Buddha terbesar di Indonesia. Candi umat Buddha ini berusia lebih tua daripada Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Candi Sewu diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi pada masa akhir pemerintahan Rakai Panangkaran dari Kerajaan Mataram Kuno.
Walaupun dinamai “sewu” yang berarti seribu, yang asal-usulnya berasal dari cerita legenda Roro Jonggrang. Namun, jika dilihat dari dugaan denah aslinya, di kompleks candi ini terdapat 249 bangunan candi yang ditata membentuk mandala.
Candi Sewu memiliki diameter 29 meter dengan tinggi mencapai 30 meter, letaknya ada di bagian tengah dan disebut sebagai Candi Induk.
Sedangkan candi lainnya yang berukuran kecil mengelilingi candi induk disebut Candi Perwara.
- Harga tiket: Rp10 ribu/orang
- Jam buka: Setiap hari pukul 06.00–17.00 WIB
Nah, itu dia daftar rekomendasi 10 candi terindah di Yogyakarta yang wajib kamu jelajahi.
Mulai dari keindahan arsitektur hingga nilai-nilai spiritual yang terkandung pada candi-candi ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang peradaban Jawa.
Jadi, jangan ragu untuk memasukkan candi-candi ini dalam daftar destinasi wisatamu berikutnya saat berkunjung ke Yogyakarta, karena setiap sudutnya menyimpan keajaiban yang menunggu untuk ditemukan.