HOLAINDONESIA.id – Seiring perkembangan zaman, banyak orang yang tertarik untuk berternak ayam kampung. Masyarakat biasanya mencari berbagai informasi mengenai cara ternak ayam kampung yang cocok bagi pemula.
Salah satu hal yang menarik masyarakat untuk terjun ke dalam usaha ini karena ternak ayam kampung merupakan salah satu usaha yang menguntungkan.
Ayam kampung banyak digemari oleh masyarakat karena rasanya yang khas dan lebih sehat dibandingkan ayam negeri. Tak heran, bisnis ini menjadi pilihan banyak orang.
Cara Ternak Ayam Kampung untuk Pemula
Berikut 4 cara ternak ayam kampung untuk pemula yang dijamin menguntungkan.
1. Mempersiapkan Kandang

Langkah pertama dalam memulai ternak ayam kampung adalah mempersiapkan kandang yang sesuai dengan konsep pemeliharaan yang Anda pilih.
Di Indonesia, ada dua sistem pemeliharaan ayam kampung yang umum digunakan, yaitu sistem umbaran dan semi intensif.
Sistem Umbaran
Sistem ini cocok bagi Anda yang memiliki waktu terbatas. Ayam akan dibiarkan mencari makan sendiri di area yang lebih luas, sehingga kandang yang diperlukan tidak terlalu besar.
Sistem ini juga lebih hemat biaya karena Anda tidak perlu menyediakan pakan secara terus-menerus.
Sistem Semi Intensif
Jika Anda serius dan memiliki waktu luang lebih, sistem semi intensif adalah pilihan yang baik.
Meskipun membutuhkan investasi lebih untuk pakan dan pembuatan kandang, sistem ini memungkinkan Anda untuk memantau pertumbuhan ayam dengan lebih baik.
Sehingga dengan sistem ini, kita dapat menghasilkan ayam yang lebih sehat dan cepat tumbuh.
2. Menyiapkan Bibit Ayam Kampung

Setelah kandang siap, langkah selanjutnya adalah memilih bibit ayam kampung. Anda dapat memilih untuk membeli indukan ayam atau ayam DOC (Day Old Chick) yang akan dibesarkan sendiri. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membeli bibit ayam adalah:
- Pastikan bibit ayam dalam kondisi sehat, bebas dari cacat fisik, dan aktif bergerak.
- Pilih bibit ayam yang memiliki postur tubuh kekar dan sehat.
- Sebaiknya membeli bibit ayam dari peternak terpercaya yang memiliki sertifikasi dari Dinas Peternakan setempat.
Jika Anda memilih indukan ayam, Anda bisa membiarkan induk bertelur dan membesarkan anak-anak mereka sendiri.
Sementara jika membeli DOC, Anda hanya perlu merawat ayam hingga siap untuk dipanen.
3. Membesarkan Ayam Kampung

Untuk memaksimalkan hasil ternak ayam kampung, Anda perlu memberikan perawatan yang baik pada ayam kampung.
Pada sistem semi intensif, Anda bisa memisahkan ayam berdasarkan kelompok usianya, yaitu kandang untuk DOC, kandang pembesaran, dan kandang ayam dewasa.
Hal ini bertujuan agar setiap kelompok ayam mendapatkan perawatan yang sesuai dengan tahap pertumbuhannya.
Pastikan ayam mendapatkan pakan yang cukup, serta perawatan kesehatan seperti vaksinasi dan pemeriksaan rutin untuk mencegah penyakit.
Pemeliharaan yang baik akan menghasilkan ayam kampung yang sehat dan siap dijual.
4. Memasarkan Ayam Kampung

Setelah ternak ayam kampung siap panen, Anda bisa memasarkannya. Ayam kampung bisa dijual dalam bentuk daging atau telur, keduanya memiliki pasar yang luas.
Meskipun ukuran telur ayam kampung lebih kecil dibandingkan telur ayam petelur, harganya lebih mahal dan banyak dicari oleh konsumen.
Anda bisa menyuplai telur ayam kampung ke pengepul di pasar, toko jamu, atau langsung ke restoran yang menyajikan hidangan ayam kampung.
Selain itu, daging ayam kampung juga memiliki harga jual yang lebih tinggi, sehingga menjadi peluang pasar yang menguntungkan.
Dengan mengikuti empat langkah cara ternak ayam kampung, Anda bisa memulai usaha ternak ayam kampung yang menguntungkan.
Usaha ini tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga bisa menjadi peluang bisnis yang berkelanjutan.